Antri Panjang Untuk beli LPG 3 KG, Masyarakat: Oke Gas-Oke Gas!!!

Konotasi.co.id -

Konotasi– Kabar gas subsidi LPG 3 KG masih saja langka di masyarakat, salah satunya dirasakan oleh masyarakat di Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok yang mengantri untuk membeli gas tabung LPG 3 KG Selasa (4/2/2025).

Dilaporkan dari Kompas.TV, salah satu pangkalan di daerah tersebut terlihat dipadati oleh puluhan warga setempat, jarak antrian hingga 20-30 meter. Pihak kompas telah mengamati antrian masyarakat ini dari sekitar jam 10.00 – 11.30 WIB.

Selain masyarakat terlihat memegang tabung Gas mereka juga terlihat membawa Kartu Tanda Pengenal (KTP), hal tersebut karena masyarakat telah di wajibkan oLeh kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membawa KTP ketika hendak ingin membeli tabung gas elpiji.

Hal ini dimaksudkan oleh Bahlil selaku Menteri ESDM untuk menyelesaikan masalah penyalahgunaan tabung gas jenis subsidi ini agar tidak sampai ke tangan yang tidak tepat. Selain itu, saat rapat dengan anggota DPR RI bahlil Menyampaikan niatnya untuk menata kembali penggunaan tabung gas Subsidi ini, agar tidak lagi terjadi penyalahgunaan gas LPG Subsidi.

Oleh karena hal tersebut, yang terjadi di masyarakat adalah timbulnya masalah kelangkaan gas LPG 3 kg di toko pengecer, masyarakat harus mengantri ke pangkalan untuk mengambil tabung gas LPG ini.

Tabung gas yang ada di pangkalan tersebut sempat habis dan terlihat masyarakat harus menunggu stok yang akan datang, sehingga antrian terlihat semakin banyak.

Oleh karenanya, salah satu masyarakat, yuli (33) yang telah menunggu lama dan tak kunjung mendapatkan tabung elpiji ia meneriakkan “Oke Gas”. Yang merupakan jargon andalan Pasangan Prabowo dan juga Gibran saat proses pemilihan presiden lalu.

Sontak masyarakat yang lain ikut meneriakkan jargon tersebut, dikabarkan juga bahwa terlihat sebagian masyarakat tertawa mendengar jargon yang di keluarkan kembali oleh salah satu masyarakat di daerah tersebut.

“Oke gas, oke gas, no gas!”, teriak Yuli.

Yuli dikabarkan kesal dan juga emosi, lantaran sudah sejak senin (3/2/2025) tidak kunjung mendapatkan tabung gas elpiji di beberapa pangkalan yang ia kunjungi.

“Kemarin sudah keliling ke dua tempat, termasuk ke sini. Tapi kehabisan, kalau kemarin bilangnya per agen cuma 100 tabung,” keluh yuli

Menurutnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini telah semakin mempersulit masyarakat untuk mendapatkan subsidi gas elpiji ini.

“Sistem kayak gini justru ribet, kalau untuk warga seharusnya mudah-mudah saja,”

Tidak hanya di wilayah tersebut, Konotasi telah mengamati Sebagian masyarakat di Indonesia, salah satunya Diwan yang merupakan masyarakat di kabupaten Gowa, sulawesi selatan. Ia Juga mengeluhkan sistem yang baru dikeluarkan oleh kementerian mengenai prosedur pembelian tabung gas dan juga pembatasan distribusi ke pengecer.

Menurutnya kalau Kebijakan ini memang menghindari para pelaku pengoplosan tabung gas LPG ini, namun karena kurangnya stok di pengecer maka masyarakat diharuskan mengantri ke pangkalan, hal tersebutlah yang membuat Diwan kebijakan ini mempersulit masyarakat.

“Cara yang di keluarkan pemerintah menyusahkan warga karena harus cari pengecer sekitar rumah, belum lagi proses penggantian-nya, selain itu kita dimintai no telepon dan juga harus ada KTP-nya, ini sangat ribet dan cukup sulit,” kata Diwan pada Konotasi.

Masyarakat telah dihebohkan sekaligus di persulit oleh polemik tabung gas subsidi 3kg ini, hal tersebut diharapkan bisa menjadi evaluasi bagi pemerintah terkhusus menteri ESDM yang harusnya bertanggungjawab dalam menangani dan menata kasus ini. Sekaligus bisa menghadirkan solusi untuk menangani hal tersebut dan menata kembali kebijakan.

Penulis: A. M. Said

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *