Bendahara Umum Dema FSH UINAM, Syaiful, Kritik Kebijakan Efisiensi Anggaran oleh Pemerintah

Konotasi– Bendahara Umum Dewan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Syaiful angkat bicara dan mengkritik kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Dalam wawancaranya bersama Konotasi, Syaiful menilai kebijakan efisiensi tersebut sangat menghawatirkan, sebab berdampak besar hingga kepada sektor pendidikan.
“Saya melihat efesiensi anggaran ini menjadi isu hangat dalam publik. Praktik efisiensi anggaran ini menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran. Salah satu yang saya kritiki adalah bahwa efisiensi anggaran di sektor krusial seperti pendidikan dan kesehatan, pemangkasan ini saya lihat tanpa pertimbangan matang, dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan layanan publik serta kesejahteraan masyarakat”, kata mahasiswa angkatan 2021 Hukum Tata Negara UIN Alauddin tersebut.
Lebih lanjut mahasiswa asal Kabupaten Jeneponto itu juga mempertanyakan transparansi dan arah dana yang diefisiensi tersebut.
“Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses efesiensi anggaran, masyarakat seringkali tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang bagaimana anggaran dipangkas dan ke mana dan hasil penghematan dialokasikan”, tambah Syaiful.
Dalam ranah pendidikan, Syaiful menilai banyak sekali dampak akibat kebijakan efisiensi tersebut.
“Saya sebagai mahasiswa aktif mengkritik tajam tentang efesiensi anggaran di sektor pendidikan, di kampus saya efesiensi anggaran ini sangat merugikan, dimana kami melihat beberapa keluhan dari teman-teman mahasiswa, dosen dan staf akademik tentang pembatasan penggunaan AC, apakah ini semua tidak menganggu bagaimana jalannya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi yang kurang efektif karena cuaca yang sangat panas dan dimana kami harus melakukan kuliah di bulan Ramadhan ini”, kata Syaiful.
Syaiful sebagai Bendahara Umum Dema FSH UIN Alauddin Makassar mengaku merasakan langsung dampak dari efisiensi anggaran yang turut dilakukan oleh pimpinan kampusnya.
“Dampaknya pun kami rasakan di lembaga kemahasiswaan, dimana anggaran Ormawa, kena pemangkasan dana yang sangat berdampak untuk kegiatan kemahasiswaan, yang menghambat pengembangan potensi mahasiswa dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler”, tambah Syaiful.