Bikin Heboh! Korupsi Minyak Mentah Oplos Pertalite Menjadi Pertamax

Konotasi–Kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak PT Pertamina (Persero) periode 2018–2023 terus menuai polemik di masyarakat. Kasus ini kekinian telah menyeret tujuh tersangka, termasuk empat petinggi Pertamina dan tiga pihak swasta.
Salah satu dugaan pelanggaran yang mencuat adalah manipulasi pengadaan produk kilang minyak dengan kadar oktan (Ron) 92, tetapi yang didatangkan adalah bahan bakar dengan kadar Ron 90.
Pengadaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ini diduga dioplos dengan BBM beroktan lebih rendah. Akibatnya, kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun.
Terkait itu, hampir semua konsumen merasa tertipu dan kehilangan kepercayaan terhadap Pertamina.
“Memang pernah merasa kenapa ini boros sekali pertamax padahal baru saya isi,” kata Mirza salah satu konsumen Pertamax kepada Konotasi saat ditemui disalah satu SPBU di Kabupaten Gowa, Rabu (26/2/2025).
Setelah kasus ini terungkap, ia merasa geram dan kecewa.
“Gajinya sudah tinggi malah nekat korupsi bahkan ngeoplos bbm dan itu sekelas Pertamina,” bebernya.
Kasus ini telah mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina. Banyak konsumen mulai mempertimbangkan untuk beralih ke BBM dari SPBU lain.
Di tengah ketidakpercayaan masyarakat, Pertamina membantah dugaan adanya pengoplosan BBM, dan memastikan bahwa Pertamax yang beredar sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Namun, bagi banyak konsumen, kasus ini telah mengikis kepercayaan mereka terhadap Pertamina, mendorong sebagian dari mereka untuk beralih ke SPBU lain demi mencari jaminan kualitas yang lebih baik.