Delapan Juta Rakyat Terpapar Judi Online, Ini Respon Anggota Komisi I DPR RI Daeng Ical

Konotasi.co.id -

Konotasi–Judi online atau judol telah menjadi fenomena yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Akses internet yang luas memudahkan masyarakat terpapar iklan judi online yang sering kali disamarkan sebagai aplikasi permainan yang tampak tidak berbahaya.

Pengguna yang awalnya hanya iseng bisa terjebak dalam permainan judi yang menawarkan kemenangan cepat, yang kemudian dapat berkembang menjadi kecanduan dan terjerat dalam lingkaran setan perjudian yang sulit dipecahkan.

Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal menyebutkan perlu adanya penetapan judi online sebagai bencana sosial nasional.

“Fenomena adanya judol ini luar biasa dan termasuk kategori extra ordinary crime sebagai implikasi dari fenomena ini,” ujar Daeng Ical sapaan akrabnya saat dihubungi melalui panggilan telepon oleh Konotasi, Senin (3/2/2025).

Judol ini, kata Politisi PKB itu, tidak hanya memberikan dampak sosial tapi juga dampak ekonomi.

Hal itu didasarkan pada temuan dan data PPATK bahwa lebih dari Rp 1 trilun uang hasil judol yang masuk ke luar negeri.

“Kita setengah mati ajak investor masuk tanam modal tapi dilain sisi ada uang kita yang dibawa kabur. Bahkan saat ini Inpres membatasi banyak hal tapi kita lupa ada hal yang seharusnya dijàga agar uang kita tidak keluar begitu saja karena judi,” kata Deng Ical.

“Pemain judol ini kurang lebih ada 8 juta orang di Indonesia. Kenyataan ini menyedihkan. Mereka tidak melakukan kegiatan yang produktif tapi malah terjebak permainan judol yang menyesatkan,” sambungnya.

Dia juga meminta kepada semua pihak terlibat dalam memberantas Judol mulai dari Perguruan Tinggi, alim ulama bahkan aparat Tentara Negara Indonesia (TNI) karena judol mengancam ketahanan nasional.

“Presiden sudah harus bikin aturan ini dalam keadaan darurat nasional,” imbuhnya.

Mantan Wakil Walikota Makassar itu juga meragukan terwujudnya Indonesia Emas jika fenomena judol tidak diberantas secepatnya.

“Jangan-jangan karena judol, kita malah tidak dapat Indonesia Emas 2045,”

Penulis: Wahyu Pratama Hasbi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *