Dosen Universitas Syah Kuala Dilantik Sebagai Dirjen Dikti Kemendiktisaintek

Konotasi.co.id -

Konotasi–Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, (Mendiktisaintek) Prof Satryo Brojonegoro, melantik Prof Khairul Munadi sebagai Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiktisaintek. Senin (6/1/2025).

Putra terbaik Aceh yang menjadi dosen di Universitas Syah Kuala ini sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi pada era Menteri Nadiem Makarim.

Dalam upacara pelantikan yang berlangsung di lingkungan Kemediktisaintek yang berada di Jakarta, Prof Satryo berharap agar para pejabat yang baru dilantik bisa menjalankan tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya.

“Saya yakin dengan pengalaman, integritas, kompetensi, dan kapasitas yang dimiliki saudara-saudara, Anda semua akan menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme,” kata Prof Satryo pada acara yang disiarkan melalui streaming Youtube tersebut. Senin (6/1/2025).

Dalam kegiatan tersebut turut dilantik juga lima pejabat yaitu Prof Togar M Simatupang sebagai Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Dr Catharina M Girsang, sebagai Inspektur Jenderal Kemendiktisaintek, Dr M Fauzan Adziman, sebagai Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, dan Prof Ahmad Najib Burhani, sebagai Direktur Jenderal Sains dan Teknologi. Serta, dua staf ahli menteri dilantik untuk memperkuat kebijakan strategis kementerian.

Dalam sambutannya, Menteri Satryo menyoroti tiga peran utama Kemendiktisaintek dalam mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden. Menurutnya ada tiga peran Kemendiktisaintek dalam mendukung Asta Cita Presiden.

Pertama, Asta Cita nomor 2 yakni mempertahankan sistem keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Peran ini diemban oleh Dirjen Riset dan Pengembangan untuk memperkuat inovasi strategis yang mendukung kemandirian teknologi nasional.

Kemudian Asta Cita nomor 4, yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang sains, teknologi, dan pendidikan. Dirjen Pendidikan Tinggi serta Dirjen Sains dan Teknologi akan memegang peran kunci dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing secara global.

Serta Asta Cita nomor 5, yakni melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Dirjen Riset dan Pengembangan bersama Dirjen Sains dan Teknologi akan berkolaborasi untuk mendorong hasil riset menjadi produk inovatif bernilai ekonomi tinggi.

“Dalam mendukung hal tersebut perlu komitmen semua. Keberhasilan kita memerlukan kerja sama yang solid, integritas, dan dedikasi,” tutup Satryo.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *