Dr Gunawan Gaungkan STIE AMKOP Menuju World Class University

Konotasi–Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP saat ini dipimpin oleh seorang akademisi yang punya visi besar membangun kampus berkualitas hingga memiliki gaung internasional. Akademisi yang visioner itu bernama Dr Gunawan.
Dr Gunawan sendiri merupakan alumni dari kampus STIE AMKOP Makassar yang melanjutkan jenjang pendidikan pasca sarjana di Universitas Hasanuddin dengan disiplin ilmu di bidang ekonomi.
Visi besar yang ia bawa dan komitmen serta optimisme membangun kampus hijau tersebut ia ungkapkan langsung kepada media Konotasi dalam sebuah kesempatan wawancara di ruang kerjanya, Senin (6/1/2024).
Ketua STIE AMKOP yang menjabat sejak 2024 tersebut mengatakan bahwa visi besar menuju kampus dengan gaungan internasional juga harus didorong oleh keberanian dan kemauan besar banyak pihak.
“Untuk visi misi kedepan saya kira kita akan mengarah kepada gaungan skala internasional. Kita harus berani dan punya kemauan, serta minta dukungan dari Tuhan. Dan AMKOP harus tetap jaya,” ungkap alumni doktoral Universitas Hasanuddin tersebut.
Apatalagi, kata Gunawan, visi misi yang besar untuk STIE AMKOP telah ditopang oleh perkembangan kampus saat ini yang semakin eksis di kalangan calon mahasiswa dan masyarakat seiring usia kampus yang telah menginjak usia 55 tahun.
“Pimpinan terdahulu telah memikirkan sejauh mana AMKOP bisa lebih eksis, dan allhamdulillah AMKOP sekarang ini sudah memiliki jenjang studi mulai dari Diploma 3 hingga Strata 3 yang menjadi kebanggaan kampus ini dari hasil pemikiran dan sumbangsih seluruh pihak, utamanya akademisi STIE AMKOP sendiri yang bersinergi secara loyalitas demi mewujudkan AMKOP jaya,” ungkapnya.
Selain itu, Gunawan juga menyampaikan bahwa hingga hari ini dirinya bersama jajaran akan tetap memperjuangkan perubahan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut hingga Universitas.
“Kami akan tetap komitmen untuk mengubah status sekolah tinggi menjadi institut, yang akan kami usulkan secepatnya. Impian ini adalah impian kita semua, termasuk pendahulu kami yang sangat memilki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap kampus hijau tercinta. Setelah ini terwujud, perlahan kami juga akan merencanakan status Universitas, namun tentunya harus melalui prosedur yang ditetapkan, pelan-pelan kami akan merencanakan ini dan tentu kami akan kesana juga impiannya,” jelasnya.
Dr Gunawan juga menguraikan terkait fasilitas dan akreditasi kampus yang mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, dengan dorongan dan semangat loyalitas membangun kampus hijau itu dari semua pihak terkait.
“Untuk fasilitas kampus, kami memiliki lumayan fasilitas dan itu dimulai dari pimpinan terdahulu, diantaranya 3 gedung kampus, gedung rektorat berlantai 4, ruang kelas sebanyak 30, room teater, lab bahasa inggris, lab komputer, masjid, tempat pelatihan, aula serba guna, perpustakaan, parkiran, dan tentunya sistem kuliah dengan metode system by system,” katanya.
“Mengenai akreditasi kampus saat ini sangat maksimal atas kerja pimpinan terdahulu dengan rincian akreditasi untuk S1 manajemen baik sekali (B), S1 Akuntansi Baik Sekali(B), S1 Bisnis Digital di zamannya Pak Bahtiar itu baik sekali(B), Wirausaha kemarin itu kami dapat baik, S2 kami dapat Baik juga, S3 kami dapat baik. Tapi insyaallah bulan depan kami akan adakan penyusunan bentuk perubahan akuntansi perubahan juga S1 mudah mudahan bisa baik sekali yah dan sekarang kami akan adakan penambahan prodi, in shaa allah kita sudah ancang-ancang itu hukum bisnis dan tekhnik informatika,” urai Pimpinan AMKOP itu
Selain sistem pendidikan pada umumnya, satu hal yang dimiliki oleh kampus yang berada tepat di jantung pusat bisnis Kota Makassar itu yakni sistem RPL.
“Selain itu saat ini kampus sedang bekerja sama dengan program pemerintah, yakni RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) dengan sasaran yakni mahasiswa baru. RPL itu kan program Pemerintah yang diberikan ke calon Mahasiswa yang punya aktifitas, bukan diperuntukkan untuk calon Mahasiswa yang baru lulus dari SMA langsung, program ini memiliki syarat khusus, jadi syaratnya adalah dia sudah bekerja, kalau tidak salah diatas 3 tahun, tidak hanya itu, harus sudah jalani pelatihan kompetensi, misalnya pelatihan manajemen, pelatihan akuntansi pelatihan keuangan, dan lainnya. Itu dibuktikan dengan adanya sertifikat, itu nanti di rekomendasikan, bahwa dia sudah memprogramkan dalam dunia kerjanya,” tambah Gunawan.
Tak hanya itu, Gunawan tampak optimis untuk bekerja maksimal dalam menyambut momentum mahasiswa baru tahun 2025 untuk meningkatkan eksistensi AMKOP menuju perwujudan AMKOP Jaya.
“Jadi kekuatan kita untuk menjaring maba itu dilihat dari kekuatan sumber daya manusianya. Jadi jika jumlah dosen kita banyak dan dia memenuhi syarat secara akademik yahh, apa salahnya? contoh dosen kita sekarang ada 30 orang. Berarti kalau 30 orang mahasiswa yang harus didapat harus 600, itu idealnya, itu yang bisa kita terima, kalau di S3 harus lektor kepala dan guru besar jabatannya, jadi kalau misalkan dosennya 10 kali 10 orang berarti maksimalnya seratus, itu maksimalnya,” ujar Gunawan.
Selain itu, STIE AMKOP juga telah menyediakan beasiswa kepada calon mahasiswa yang ingin menimba ilmu di kampus yang ia besut tersebut.
“Kalau target untuk beasiswa, kami punya program, yang pertama itu program beasiswa yayasan, program beasiswa Bata Ilyas itu ada syarat-syaratnya, itu kemarin setiap Prodi kami buka dalam rangka membantu anak bangsa bisa berkecimpung, bisa menikmati pendidikan perguruan tinggi, ada juga yang kita buka, ada juga syaratnya. Ada juga beasiswa KIP, ini program Pemerintah, itu tergantung dari kuota yang diberikan oleh pihak pemerintah seperti itu, tapi yah kita diberikan banyak yah Alhamdulillah,” tutur Pimpinan AMKOP itu.
Gunawan juga secara terang-terangan menyampaikan strateginya dalam mempertahankan kualitas STIE AMKOP yang telah berkembang pesat di umur setengah abadnya ini.
“Banyak metodenya, salah satunya yang akan kami lakukan selaku Pimpinan adalah pemenuhan standar yang merupakan syarat untuk meningkatkan semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia, salah satunya juga itu adalah akreditasi, yang paling penting adalah ada namanya indikator kunci, ada 8 indikator yang sekarang menjadi acuan kita untuk menjaga kualitas, salah satunya adalah juga serapan alumni itu, serapan alumni itu yang paling dibutuhkan di dalam dunia industri perguruan tinggi, peningkatannya juga harus dengan kurikulum yang update, kemudian bagaimana bekerja sama dengan dunia industri, mitra-mitra industri kita, MOU bukan hanya sekedar MOU, kalau sekedar MOU tidak ada implementasinya sama saja kan? Makanya MOU itu gunanya tadi yah kita membangun jaringan mencari apa kebutuhan industri kemudian kita rubah kurikulumnya kita upgrade dlu kurikulumnya, kurikulumnya kita perbaiki, berdasarkan apa yang kita butuhkan,” jelasnya.
Gunawan menegaskan bahwa mereka telah dan akan selalu melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kampus mereka.
“Kita melakukan evaluasi setiap semester, setiap tahun. Dan semua perguruan tinggi semua harus begitu. Tidak terlepas juga dari kegiatan dosen. Kalau dosen nya juga harus diupgrade, kurikulum dan dosen juga harus sama sama diupgrade harus sejalan. Harus juga meningkatkan pendidikannya harus melanjutkan stratanya, dosen itu harus bergelar doktor, kami juga terus berupaya meningkatkan kualitas dosen, mau dia mampu atau tidak mampu itu upaya kita,” tutur Gunawan.
Penulis: A. M. Said