Inovatif, Temuan Terapi Musik Akan Digunakan Obati Pasien Haji

Konotasi.co.id -

Konotasi–Dokter spesialis penyakit, Yanuar Ardani meraih gelar doktoral di Universitas Indonesia (UI). Dia mampu menyelesaikan studinya hanya dalam kurun waktu 21 bulan 19 hari dengan IPK summa cumlaude 4.00.

Atas prestasinya ini, dia pun mencatatkan rekor MURI sebagai lulusan tercepat dalam Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran. Dia menerima penghargaan ini di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Tak hanya itu, penelitiannya inovatif dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu kedokteran, khususnya di bidang psikosomatik paliatif. Dia menulis tesis dengan judul Terapi Musik Terstandar terhadap Pengendalian Burnout Syndrome pada Tenaga Kesehatan: Kajian Aspek Psiko Neuro Imuno Endoktrin.

“Jadi saya meneliti terkait dengan terapi musik virtual pada pasien-pasien dengan Burnout Syndrome (kelelahan kerja). Jadi memang pasien ini kemudian setelah mendapatkan terapi musik ternyata memberikan efek yang baik,” ucap Yanuar Ardani yang juga merupakan Dokter di RS dr Kariadi Semarang.

Dari penelitian ini, Yanuar juga mendapatkan publikasi dua jurnal internasional dan dua jurnal nasional, serta ada enam hak paten yang bisa dipatenkan dari penelitian ini.

“Untuk teknisnya ke depan itu memang musik ini akan kita pakai untuk terapi pasien-pasien dengan gejala psikosomatis seperti pasien cemas, depresi ataupun yang burnout yang saat ini mulai banyak pada tenaga-tenaga kesehatan, terutama di Indonesia,” kata dia.

Dalam penyelenggaraan ibadah haji, menurut dia, sebenarnya musik yang dihasilkan dari penelitian ini juga bisa diterapkan kepada tenaga kesehatan haji yang kelelahan.

“Karena biasanya di sana kan cukup burn out, lelah, belum lagi heat stress. Kita membutuhkan musik-musik yang nanti relaksasi. Dan musik saya ini kan musik tradisional. Jadi diharapkan bisa memberikan manfaat untuk tenaga kesehatan, petugas haji agar bisa melayani jamaah dengan baiklah,” jelas dia.

Dengan terapi ini, menurut dia, tenaga kesehatan haji bisa mendengarkan musik itu minimal dua kali sehari dan rata-rata durasinya 15 menit.

“Jadi misalnya kalau petugas haji ini sebelum melayani, pagi-pagi dengerin dulu. Terus nanti setelah isya, sebelum tidur bisa mendengarkan lagi,” ujar dokter Yanuar.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono memberikan apresiasi dan bangga atas keberhasilan yang dicapai dr Yanuar. Selain prestasi akademik, kata Dante, Yanuar juga berprestasi di bidang pelayanan.

“Kami berharap rekor MURI ini dapat menginspirasi dokter-dokter lain untuk berprestasi sambil menimba ilmu dan bekerja,” kata Dante setelah Yanuar mendapat penghargaan dari MURI.

Penulis: Wahyu Pratama Hasbi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *