Investasi Smelter ‘Merah Putih’ oleh Ceria Group Mendapat Dukungan Penuh Pangdam Mayjen TNI Windiyatno

Konotasi.co.id -

Konotasi– Investasi smelter ‘Merah Putih’ yang dikelola oleh PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) mendapat dukungan penuh oleh Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno, hal ini disampaikan Dalam kunjungannya ke lokasi smelter di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, pada Jumat (14/3/2025),

Pangdam mengaku bangga terhadap perusahan yang digerakkan oleh bangsa sendiri, “Kita bangga karena 100% pekerjanya dari bangsa sendiri dan kebanyakan masyarakat lokal,” ujar Mayjen Windiyatno.

Dilansir dari media terpercaya Mekongga News, Ia menyampaikan bahwa Perusahaan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, selain itu ia juga menegaskan bahwa langkah dari Ceria Group merupakan langkah menjalankan Asta Cita yang merupakan juga program hilirisasi mineral yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pangdam bertanggungjawab untuk memastikan stabilitas keamanan dan kelancaran operasional juga keberlanjutan industri smelter ‘Merah Putih’ Ceria Group yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Apresiasi juga disampaikan oleh pangdam terhadap implementasi Good Mining Practice serta prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang secara konsisten diterapkan oleh Ceria Group, juga termasuk business process Ceria sebagai perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sama sama telah siap menjadi global player untuk memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik (EV).

Mayjen Windiyatno memberikan perhatian khusus kepada kontribusi Ceria dalam industri pertambangan nasional, Ceria dianggap mendukung hilirisasi mineral dalam negeri. “Saya ucapkan terima kasih atas kesempatan untuk bersilaturahim dengan Ceria. Saya melihat bahwa Ceria telah menjalankan operasionalnya dengan sangat baik, terutama dalam menciptakan rasa memiliki bagi masyarakat sekitar,” apresiasi Windiyanto terhadap Ceria Group.

Pangdam berpesan kepada seluruh stakeholder di daerah tersebut untuk tetap menjaga kelangsungan kerja dan eksistensi Ceria Group. “Kami sangat bangga melihat tenaga kerja lokal yang ada di sini yang merupakan masa depan bangsa. Kami dari TNI akan terus berkomitmen untuk membantu menjaga keamanan wilayah IUP Ceria serta memperkuat koordinasi yang telah terjalin dengan baik,” harapnya.

Yusram Rantesalu, Direktur Operasional PT Ceria Nugraha Indotama, dalam kesempatannya menyampaikan penekanannya bahwa, smelter ‘Merah Putih’ merupakan modal dari Indonesia secara keseluruhan, begitu juga yang enjadi pekerja di smelter adalah 100% tenaga kerja yang berasal dari Indonesia. “Di Indonesia ada 147 smelter dan hanya satu punya anak bangsa yakni smelter ‘Merah Putih’ PT Ceria. Ini harusnya menjadi kebanggaan nasional,” katanya.

Yusram menegaskan, keberadaan smelter ‘Merah Putih’ memang harusnya diberikan apresiasi, dijaga, serta dilindungi, sebab ada anak bangsa yang mencoba berdikari, berkarya di negerinya sendiri. Juga menyampaikan smelter ‘Merah Putih’ juga merupakan bagian dari Asta Cita Prabowo Subianto, “Tiga Asta Cita ada di sini. Karena itu, perlu dijaga dan dilindungi, sehingga kegiatan operasional berjalan dengan baik, lancar, dan aman, demi negara Indonesia tercinta,” kata Yusram.

Beberapa fasilitas peribadatan berupa dua masjid juga berdiri di dalam wilayah IUP PT Ceria, yakni masjid An Naml dan masjid Al Fatih, yang menggambarkan tujuan utama Insan Ceria untuk senantiasa menggenapi tujuan hidupnya dalam mendapatkan kebaikan hidup di dunia dan akhirat, hal ini dipaparkan oleh Djen Rizal yang merupakan Vice President & Corporate Affair Director PT Ceria.

Rizal mengatakan Kehadiran kedua masjid ini merupakan wujud nyata dari komitmen PT Ceria Nugraha Indotama dalam mendukung kegiatan keagamaan dan sosial di wilayah operasional perusahaan, masjid itu bukan hanya sekadar bangunan fisik simbol keagamaan namun juga lambang kedisiplinan, kekompakan, kerapihan kebersamaan, semangat gotong royong, serta upaya perusahaan menjaga kesejahteraan spiritual karyawannya.

“Hal ini merupakan kewajiban Ceria dalam memastikan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG) terimplementasi dengan baik dan terus berkelanjutan,” ungkap Djen Rizal.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *