Menagih Kejelasan Tukin Dosen ASN, Istana Presiden Dikepung 3 Februari Mendatang

Konotasi.co.id -

Konotasi–Ribuan dosen ASN siap turun ke jalan Pada 3 Februari, mereka akan menggelar demo besar di Istana, menuntut kejelasan tunjangan kinerja yang dianggap tak kunjung terealisasi.

Senin 3 Februari 2025 mendatang, dosen berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) akan menggelar pemancaran besar-besaran di depan Istana Kepresidenan Jakarta.

Mereka menuntut hak atas tunjangan kinerja (tukin) yang selama ini tidak pernah bekerja, meskipun sudah ada peraturan yang mengaturnya.

“Saat ini koordinasi sangat solid! Ada yang melaporkan bahwa dosen dari Sulawesi sudah naik laut, sementara yang lain sudah dalam perjalanan darat. Semangat ini sungguh luar biasa dan mengharukan!,” Ketua ujar Koordinator Nasional Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI), Anggun Gunawan, Sabtu (1/2/2025).

Meskipun jumlah peserta yang dilaporkan ke pihak keamanan hanya sekitar 300 orang, Anggun mengungkapkan bahwa sebenarnya ribuan dosen siap terlibat dalam aksi ini.

“Kami sengaja membatasi jumlah peserta yang berangkat demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, di balik jumlah yang terlihat kecil ini, ada ribuan suara dosen ASN di seluruh Indonesia yang turut berjuang dengan hati dan solidaritas luar biasa,” tuturnya.

Anggun menyatakan bahwa mereka menuntut dua hal utama, yaitu pembayaran tukin yang tertunda untuk dosen ASN di Kemendiktisaintek dan penerapan tukin untuk seluruh dosen ASN di Indonesia.

Menurutnya, selama ini dosen ASN di kementerian lain telah menerima tukin sejak tahun 2012.

Namun, dosen di Kemendiktisaintek justru diperlakukan tidak adil dan belum pernah menerima tukin sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2020.

“Kami tidak meminta belas kasihan, tapi kami menuntut hak kami yang telah tertunda selama 5 tahun,” ujar Anggun dengan tegas.

Aksi yang digelar pada 3 Februari nanti diharapkan menjadi momen penting untuk memperjuangkan hak-hak para dosen tersebut.

Penulis: Wahyu Pratama Hasbi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *