Pencarian Korban Tenggelamnya Kapal KMN dibantu Helikopter Polairud

Konotasi.co.id -

Konotasi–Pencarian 6 orang korban tenggelamnya Kapal KMN terus berlangsung dan dibantu dengan jalur udara menggunakan Helikopter milik Polairud Baharkam Polisi Republik Indonesia, Selasa (14/1/2025).

Bantuan Helikopter tersebut diminta langsung oleh Pihak Kapolda Sulsel, yang digunakan Polres Kepulauan Selayar dan sejumlah pihak berwenang dalam memudahkan pencarian korban.

Dilansir dari KabarMakassar Pencarian menggunakan helikopter tersebut, dikomandoi langsung ole AKBP Adnan Pandibu selaku Kapala Kepolisian Resor(Kapolres) Kepulauan Selayar.

Selain itu dia juga didampingi oleh beberapa satuan, seperti Kasat Polair, Ka Pos Basarnas, Dan Pos AL Selayar serta Tim dari Korps Polairud Baharkam Polri, Biro Ops Polda dan Direktorat Polairud Polda Sulsel.

“Bapak Kapolda langsung yang perintahkan, crewnya dari Korps Polairud Baharkam Polri. Kami tadi melakukan pencarian di sepanjang Pesisir barat Pulau Selayar, perairan Selatan, dan hingga ke Perairan Bira Bulukumba, tapi belum ada tanda-tanda, bahkan bangkai Kapal sudah tidak terlihat kemungkinan tenggelam ke dasar,” keterangan Kapolres Selayar, AKBP Adnan Pandibu (15/01).

Selain pencarian dengan jalur udara yang menggunakan helikopter, pencarian juga tetap dilakukan melalui jalur laut, dengan menggunakan Kapal Basarnas. Pencarian di darat dilakukan sepanjang pantai oleh Tim Sar Gabungan.

Sebelumnya beredar berita bahwa diketahui ada 6 orang yang telah menjadi korban tenggelamnya kapal KMN Harapan Jaya, 3 orang ditemukan, dan 3 lainnya sementara dalam proses pencarian korban oleh pihak yang berwenang.

Diketahui, kapal yang ditumpangi 6 orang nelayan asal Makassar ini tenggelam pada Jumat (10/12/2025) sekitar pukul 24.00 WITA. Setelah 3 hari di tengah laut terapung dengan menggunakan sebuah gabus, ketiga nelayan tersebut ditemukan pada Senin (13/01/2025).

Media berita Kabar Makassar menerangkan, Kasat Polairud Polres Kepulauan Selayar, AKP. Kasman mengungkapkan awal tenggelam kapal tersebut, kapal KMN bertolak dari Pulau Lae-Lae, Makassar, pada Jumat (10/1) sekitar pukul 20.00 WITA menuju Pulau Sumanga, Kabupaten Pangkep.

Kronologisnya, Dalam perjalanan kapal menemui cuaca yang sangat buruk berupa ombak yang besar, ombak tersebut mengakibatkan kapal pecah dan air naik ke mesin, menyebabkan kapal miring dan tenggelam.

“Nahkoda dan penumpang melompat ke gabus dan terombang-ambing selama 3 hari. Gabus pecah pada Minggu (12/1) sekitar pukul 17.00 WITA, memisahkan korban,” ujar kasman dalam keterangannya, Selasa (14/01).

Diketahui korban yang sudah ditemukan selamat yaitu Suaris Als Piang (46) ditemukan di Dongkalang Selayar, sedangkan DG Mamba, (Nahkoda) dan Irfan ditemukan di Perairan Gusung, tidak jauh dari Lokasi penemuan Suaris.

Sementara untuk Korban yang belum ditemukan yaitu Unyil (42), nelayan, asal Kelurahan Lae-Lae, Kecamatan Ujung Pandang. Agus (50), nelayan yang juga berasal dari Kelurahan Lae-Lae, Kecamatan Ujung Pandang dan juga Pai (42), Nelayan, berasal dari Tallo, Makassar, rinci Kasat Polairud.

Pencarian korban terus diupayakan untuk menemukan korban yang belum ditemukan, dilakukan oleh Tim gabungan Polairud, TNI AL, dan BASARNAS serta Masyarakat.

Tiga Korban yang ditemukan saat ini masih dirawat di RSD KH. Hayyung Selayar. Salah satu korban bernama Suaris mengeluh masih sesak nafas, sementara dua korban lainnya yaitu Dg Mamba dan Irfan, masih mengalami keram dan belum bisa bergerak setelah 3 hari berada di tengah laut.

Penulis: A. M. Said

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *