Taufan Pawe Dirundung Netizen Usai Sebut PPPK Beban Negara

Konotasi.co.id -

Konotasi–Mantan Wali Kota Parepare dua periode, Taufan Pawe membuat heboh. Ketua Golkar Sulsel ini membuat pernyataan bahwa penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan beban negara.

Hal itu diungkapkan Taufan Pawe yang saat ini berstatus anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar saat rapat kerja dengan Menteri PAN-RB Rini Widyantini dan Kepala BKN Prof Zudan Arif Fakrulloh di Kompleks DPR RI.

“Penerimaan PPPK ini betul-betul menjadi beban negara kita. Kita tidak bisa dipungkiri pak, ini linear ke daerah,” kata Taufan Pawe dalam rapat.

Taufan Pawe mengungkap mendapat banyak masukan dan aspirasi dari masyarakat terkait seleksi penerimaan PPPK.

“Kemarin saya dengan ketua komisi melakukan kunjungan kerja spesifik ke Sulsel, banyak hal terungkap, sepulang kita banyak WA masuk ke saya mempertanyakan, ya persoalan hasil penerimaan PPPK itu, persoalan banyak terindikasi data palsu, rekayasa, mana lagi persoalan seleksi tahap kedua, mana lagi persoalan PPPK paruh waktu,” ujar Taufan Pawe.

“Artinya PPPPK ini memang negara hadir tapi negara juga punya keterbatasan kemapuan. Saya harus mengatakan tidak semua daerah juga tidak mampu merealisasi kebijakan PPPK ini,” tambahnya.

Pernyataan tersebut kemudian menuai kecaman dari netizen. Taufan Pawe dianggap membuat gaduh dan tidak mementingkan masyarakat sebagai wakil rakyat yang merupakan penyambung aspirasi masyarakat.

Tidak sedikit yang menilai bahwa anggaran untuk PPPK tidak seharusnya dianggap sebagai beban negara, melainkan sebagai bagian dari kewajiban pemerintah dalam memberikan kepastian kerja bagi tenaga honorer.

Buntut hal tersebut, Taufan Pawe melalui unggahan Instagramnya yang dikutip Konotasi, Jumat (14/2/2025) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kekeliruannya dalam berucap saat Rapat di Gedung DPR RI.

“Saya meminta maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat, khususnya honorer dan PPPK, atas pernyataan saya pada RDP Rabu kemarin, khususnya pada frasa ‘BEBAN NEGARA’ yang kemudian saya anggap keliru,” tulis Taufan,

Meski demikian, Taufan menegaskan bahwa permintaan maafnya adalah bentuk kesadaran dan pembelajaran pribadi.

“Saya kembali memohon maaf atas statement saya, semoga menjadi pembelajaran bagi saya pribadi,” tutup anak buah Bahlil Lahadalia di Partai Golkar ini.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *