Visi Besar STIE AMKOP Sebagai Kampus Ekonomi Menjawab Tantangan Zaman

Konotasi.co.id -

Dok. Logo STIE AMKOP

Konotasi–Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP Makassar adalah satu dari beberapa kampus ternama di Kota Makassar yang telah mencetak banyak alumni handal, kampus yang didirikan sejak 1970 oleh H. Bata Ilyas tersebut kini menjadi aset penting untuk pendidikan generasi muda Indonesia.

Tahun 2024 ini, tepat 54 tahun sudah perjalanan STIE AMKOP mewarnai pendidikan Indonesia. Sebuah kampus swasta yang berada tepat di pusaran padatnya wilayah bisnis Panakkukang Makassar ini, menjadi saksi hidup perjalanan banyak generasi muda membangun mimpi melalui dunia pendidikan.

Alumni Yang Unggul

Tidak tanggung-tanggung, sekolah tinggi ilmu ekonomi yang telah berumur lebih setengah abad tersebut telah mencetak banyak alumni besar dari berbagai jenjang pendidikan yang ditawarkan, mulai dari strata 1, 2 sampai strata 3.

Alumni yang dihasilkan pun merupakan tokoh mentereng di berbagai bidang, sebut saja Bahtiar Maddatuang (Ekonom terkemuka Sulsel), Ismail Bahtiar (Legislator muda DPR RI), Brigjen Polisi Witnu (mantan Kapolrestabes Makassar), Brigjen Yusuf Mawardi, Ahmad Syukri (Bupati Terpilih Majene), Asri Putra (Dosen Universitas Halu Aleo Kendari), Mansyur Salam (Anggota DPRD Takalar), Akbar Patompo (Pengusaha Sawit Kaltim), Eka Putra (Bupati Tanah Datar, Sumbar), dan berbagai tokoh besar yang telah mengisi berbagai pos penting lainnya di Indonesia.

Ribuan alumni telah dilahirkan oleh STIE AMKOP sejak 1970, kini tersebar di berbagai lini, mulai dari ASN, Perbankan, Kontraktor, Konsultan dan banyak lainnya. Dominan dari alumni STIE AMKOP bergerak di bagian manajemen, ekonomi dan Pemerintahan. Selain itu mereka dihimpun melalui Ikatan Alumni untuk menjaga jejaring. Sebab alumni yang berjejaring adalah potensi besar bagi kampus untuk mendorong pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia yang dihasilkan.

Visi Besar Sebagai Kampus Ekonomi Terbarukan

Kesuksesan AMKOP dalam melahirkan alumni mentereng, tidak terjadi begitu saja, semua itu dibangun dengan usaha dan visi besar, kata Dian Indriani Ketua bagian Marketing dan Komunikasi STIE AMKOP. Ia menegaskan bahwa pengalaman STIE AMKOP sudah banyak dalam dunia pendidikan, karena telah lama berdiri.

“Arah STIE AMKOP sendiri bergerak di jurusan manajemen, kami berharap para alumni-alumni AMKOP yang bergerak di bidang perkantoran, perbankan, ataupun itu di bidang lainnya itu memiliki manajemen yang baik. Tidak hanya itu, tapi juga bisa menjalani sistem secara terbuka, otomatis perkembangan zaman semakin luas maka kita harus juga berani menerima segala masukan-masukan, menerima informasi dari luar. Maka dari itu pula kami berharap seluruh lulusan STIE AMKOP bisa berbaur, bisa menjalani peran sesuai dengan perkembangan zaman. Jadi harapannya juga STIE AMKOP menjadi ruang pendidikan yang menjadi solusi terbarukan untuk kemajuan ekonomi yang baru, seperti digitalisasi,” ungkap perempuan muda tersebut.

“Kami telah berdiri sejak tahun 1970,”-Dian melanjutkan -“dan tugas kami pada saat ini adalah mengembangkan dan mempertahankan agar AMKOP sendiri bisa tetap berjaya. Di zaman sekarang, pendidikan itu sudah banyak, banyak sekali persaingan, maka kami memilih melangkah untuk menjaga agar kampus kami bisa tetap eksis, brandingnya terjaga dengan konsistensi di dalam dunia pendidikan, kita bergerak di dalam jasa pendidikan, maka kita sangat terpengaruh pada kualitas-kualitas pendidik penerus bangsa,” kata alumni AMKOP tersebut.

Jurusan dan Pendekatan Praktis Pada Kurikulum Belajar

Kampus yang saat ini dipimpin oleh Dr Gunawan sebagai ketua tersebut telah menyediakan berbagai jurusan di tiap jenjangnya. Pada jenjang strata 1 telah tersedia jurusan Manajemen, Bisnis digital, Akuntansi, dan Kewirausahaan. Pada jenjang strata 2 tersedia jurusan Manajemen, dan tersedia jurusan Doktor Ilmu Manajemen di strata 3

Sebagai pedoman mendasar, kurikulum belajar menjadi penting dalam melahirkan produk didikan yang unggul. STIE AMKOP menggunakan metode belajar sesuai kurikulum yang dianjurkan pemerintah, namun mereka juga menonjolkan praktis pelatihan langsung untuk menjamin kualitas mahasiswanya.

“Kurikulum digunakan oleh STIE AMKOP adalah mengikuti aturan yang berlaku, kami hanya sisa pengembangan aja, strategi khusus yang kami gunakan adalah tidak monoton harus mengikuti para dosen tapi kami mengajak para mahasiswa untuk berpikir secara kreatif, misalnya di kewirausahaan, kami misalnya memberi materi 1 sampai 4 kali pertemuan, selebihnya kami memberikan ruang kepada mahasiswa untuk bebas berkreasi dan meningkatkan skill lapangan di bidang wirausaha, bagaimana cara memasarkan, bagaimana branding, sehingga hasil yang mereka dapatkan adalah mereka sudah siap dan paham dalam berwirausaha,” tegas Dian.

Pengembangan SDM, Biaya Kuliah dan Beasiswa

Selain aktivitas perkuliahan, STIE AMKOP juga menyediakan berbagai model dalam pengembangan sumber daya manusianya. Misalnya di tingkat strata 1 telah disediakan berbagai organisasi kemahasiswaan untuk menopang kreativitas mahasiswanya, seperti UKM Pecinta Alam, Kejurnalistikan, Kesenian, maupun Badan Eksekutif Mahasiswa. Selain diwadahi ruang penyebaran ilmu melalui seminar-seminar besar, pihak STIE AMKOP juga bekerjasama dengan berbagai instansi untuk pelatihan magang mahasiswa seperti bank dan institusi pemerintahan.

Mengenai biaya kuliah yang dibebankan kepada mahasiswanya STIE Amkop sendiri relatif bersaing, dalam artian bisa mencakup masyarakat menengah keatas, dan juga menengah kebawah. Dengan kisaran biaya 2 hingga 3 juta rupiah per semesternya bagi jenjang strata 1 dan 2, dan sedikit naik untuk strata 3. Berbeda dengan kampus lain yang kebanyakan mengambil jangkauan menengah keatas, seperti universitas sudah jelas mengambil jangkauan menengah keatas.

Tak hanya di kampus negeri atau kampus swasta pada umumnya, STIE AMKOP juga menyediakan berbagai beasiswa untuk menunjang produktifitas dan prestasi bagi mahasiswanya, seperti Beasiswa hafidz quran, beasiswa Bata Ilyas, beasiswa olahraga, beasiswa KIP, dan banyak lainnya

Jenjang Kampus Menuju Universitas

Saat ini pengurus STIE AMKOP sedang menanti hasil baik atas upaya mereka meningkatkan jenjang kampus yang awalnya sekolah tinggi menjadi Institut kemudian menjadi Universitas.

“Kami memiliki tekad untuk diadakannya perubahan institusi, dari STIE ke institusi, kalau perlu sampai ke tahap universitas, dan hal itu merupakan mimpi yang besar, semoga dekat ini bisa terwujud. Tahapnya sudah sampai ke tahap pengajuan untuk jadi institut, jadi sementara ini kami sisa menunggu. Kalau semisal surat sudah keluar kami sudah siap untuk merubah dari STIE ke Institut,” katanya Dian.

Tantangan yang dihadapi AMKOP sebagai institusi pendidikan swasta tentu tidak kecil, kampus tersebut juga harus menyesuaikan diri dengan persaingan antar kampus, kata Dian, mereka mereka selalu siap untuk itu.

“Kalau tantangannya ada di setiap jenjang, karena semakin tahun semakin sulit juga tingkat persaingan kita di dunia industri kampus, untuk sekarang tantangannya ini adalah banyaknya program unggulan di setiap kampus, oleh karenanya persaingan semakin ketat. Selain hal itu perkembangan zaman juga memberikan banyak kejutan sehingga kami juga harus menyesuaikan, seperti mindset pemuda dan orang dulu sangat berbeda, maka kami juga harus menyesuaikan pemikiran itu,” tutupnya.

Redaksi Konotasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *